tag:blogger.com,1999:blog-62182247797081599302024-03-13T14:38:31.951-07:00PPS PANCA DAYAPPS PANCA DAYAhttp://www.blogger.com/profile/18217818561416113546noreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-6218224779708159930.post-19902522242840203292007-06-04T02:17:00.000-07:002007-06-04T03:38:20.340-07:00Lambang Burung<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp2.blogger.com/_P_3Oix_ypHk/RmPrVNRFpVI/AAAAAAAAAAc/-R6pDu0Qp60/s1600-h/Burung3.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer;" src="http://bp2.blogger.com/_P_3Oix_ypHk/RmPrVNRFpVI/AAAAAAAAAAc/-R6pDu0Qp60/s320/Burung3.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5072156354920424786" border="0" /></a><br /><br /><span style="font-family:trebuchet ms;font-size:100%;">Lambang Kaligrafi Burung merupakan ciri khas dari Bpk. Gondo Soewandito. Pada kaligrafi burung terdapat 4 buah kaki, dimana satu buah kaki diantaranya agak menjorok ke dalam. Hal itu menggambarkan ada 4 nafsu, yaitu: <span style="font-weight: bold;">Nafsu Sufiah</span> (letaknya di mata, warnanya kuning), Nafsu <span style="font-weight: bold;">Amarah</span>(letaknya di kuping, warnanya merah), <span style="font-weight: bold;">Nafsu Lawamah</span> (letaknya di mulut, warnanya hitam) dan <span style="font-weight: bold;">Nafsu Mutmainah</span> (letaknya di hidung, warnanya putih). Hanya Nafsu Mutmainah yang mengajak ke arah yang benar. Tiga nafsu lainnya cenderung megajak ke arah yang merugikan.<br /><br />Nafsu dinyatakan sebagai hiasan hidup. Maka tidak harus dimatikan, tetapi perlu untuk dikendalikan. Nafsu hendaknya dijadikan pendorong, berupa tekad yang kuat untuk maju dalam meraih sukses hidup dunia dan akherat.<br /><br />Burung yang hendak terbang ke angkasa membutuhkan kekuatan tertentu untuk melontarkan badannya ke udara. Untuk itu dibutuhkan adanya tumpuan, misalnya dahan sebuah pohon. Tumpuan ini dilukiskan oleh tiga buah garis di bawah kaki burung pada kaligrafi. Kiranya hal itu sama dengan kalau orang akan meluncurkan roket ke bulan misalnya. Agar dapat meninggalkan tempat peluncuran, dibutuhkan ledakan yang melebihi kekuatan daya tarik bumi. Itupun tidak dapat langsung menuju sasaran. Disebabkan oleh adanya daya tarik bumi, maka sebelum meninggalkan orbit bumi, roket akan terbang mengelilingi bumi beberapa kali. Pertama dalam bentuk elips, kemudian menuju lingkaran yang kian membesar, sampai pada suatu saat di mana daya tarik bumi mencapai titik terlemah, kembali diadakan ledakan, agar roket dapat keluar dari orbit bumi dan masuk ke orbit bulan. Tumpuan bagi burung atau ledakan untuk meluncurkan roket mempunyai persamaan dengan tekad yang bulat yang tidak tergoyahkan dalam usaha untuk mencapai suatu cita-cita atau ideal bagi manusia.<br /><br />Burung dalam kaligrafi mempunyai jambul yang terdiri dari tiga garis di atas kepala, yang menunjukkan tri tunggal. Dalam pengertian Islam terdiri dari Allah, Muhammad dan Adam, yang mulai tampil sewaktu Tuhan mulai menggelar jagad raya ini. Sebelumnya yang ada hanyalah gelap gulita dan kesunyian meliputi suasana. Yang ada untuk pertama kalinya adalah Nur. Nur itu datang dari Allah, maka disebut Nurullah. Ia itu Ruh yang mempunyai sifat terpuji, oleh karena itu disebut Muhammad. Muhammad pada gilirannya juga memancarkan Nur, disebut Nur Muhammad. Ini adalah hakekat Adam. Dalam hal ini kata "Adam" maksudnya bentuk alam tiga dimensi. Misalnya bentuk jagad raya, bentuk manusia, dan bentuk negara.<br /><br />Demikian penjelasan tentang lambang burung.<br /></span><span style="font-family:trebuchet ms;font-size:78%;"><span style="font-size:14;"></span></span><span style="font-family:trebuchet ms;font-size:78%;"><span style="font-size:14;"><o:p></o:p></span></span><span style="font-family:trebuchet ms;font-size:78%;"><span style="font-size:14;"></span><span style="font-size:14;"></span><span style="font-size:14;"></span></span><span style="font-size:78%;"> </span>PPS PANCA DAYAhttp://www.blogger.com/profile/18217818561416113546noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6218224779708159930.post-63440165139853104462007-06-04T01:52:00.002-07:002007-06-06T19:18:26.920-07:00Sesepuh PPS Panca Daya<span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-weight: bold;"></span></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp0.blogger.com/_P_3Oix_ypHk/RmPUqtRFpTI/AAAAAAAAAAM/XCdzh_grKBc/s1600-h/Gondo.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="http://bp0.blogger.com/_P_3Oix_ypHk/RmPUqtRFpTI/AAAAAAAAAAM/XCdzh_grKBc/s320/Gondo.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5072131435520173362" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;font-family:trebuchet ms;" >Bapak R. Gondo Soewandito (Alm.)</span><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">Lahir di Gondang Legi, Malang</span><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">Tanggal : 15 Mei 1914</span><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">Kediaman: Jl. Raya Sawangan No.7, Depok<br />Meninggal: 21 Juli 2001<br /></span>PPS PANCA DAYAhttp://www.blogger.com/profile/18217818561416113546noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-6218224779708159930.post-16468800874164040102007-06-04T01:43:00.000-07:002007-06-04T03:56:34.568-07:00Cabang-cabang PPS Panca Daya<p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Cabsus. Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila<br /></span></b><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Jl. Raya Srengseng Sawah Jakarta Selatan<br />Tempat Latihan : Balai Mahasiswa Fakultas Ekonomi<br />Hari : Rabu dan Sabtu, Jam 16.30-19.30 WIB<br />Sekretariat Ruang Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) no. 13<br />Ketua : Sdr. Andhika Telp: (021) 87794181 HP: 0813 88225747<br /><span style=""> </span><br /><b>Cab. SMKN 41<br /></b>Jl. Kompek Timah<br />Pondok Labu Jakarta Selatan<br />Tempat Latihan : Lapangan SMKN 41<br />Hari : Minggu, Jam 14.30-17.30 WIB<br />Ketua : Sdri. Yani<br />Contact Person : Sdr. Narto HP : 02198820082<br /><br /><b>Kelompok Diskusi (Ex-Otista)<br style=""> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br style=""> <!--[endif]--><o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Tempat : Rumah Bp. Kusmartono<br /></span></b><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Jl. Kalibata Timur (Empang III) No 49<br />Kalibata Jakarta Selatan<br />HP: 0811101787<br style=""> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br style=""> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2">Atau<br style=""> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br style=""> <!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Rumah Ibu Moesigit<br /></span></b><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Komplek Vila Pejaten Mas No. A 14<br />Pasar Minggu Jakarta Selatan<br />Telp. (021)780 2635<br />Hari : Minggu jam 09.00-11.00 WIB atau 16.00-19.00 WIB<br />Contact Person : Bp. Haris Eko HP: 08161618514</span></p> <h1><tt><span style="font-family: "Century Gothic"; color: windowtext; text-decoration: none;"><font size="3">Cabang Condet</font><o:p></o:p></span></tt></h1> <p class="MsoNormal"><tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">ketuanya Bpk. Ipunk Basuki Purnomo<o:p></o:p></span></tt></p> <p class="MsoNormal"><tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Tempat Latihan di SDN 011, Untuk Lebih Lengkapnya Bisa</span></tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";"><br /></span><tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">ditanyakan pada ketua kami langsung di nomor (021) 8015002, 0815-8617-2828</span></tt></p> <p class="MsoBodyText">Cabang Sukabumi</p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Alamat Surat : Jl. Veteran I gg Kaum IV no 88<br />Sukabumi 43111 Jawa Barat<br />Tempat Latihan :<br />SMAN 2<br />Jl. Karamat no 93<br />Hari : Sabtu, Jam 15.00-17.00 WIB<br />Ketua Cabang : Drs. Agus Syarif Mulyadi, PhD<br />Contact Person : Sdr. Beri Hendari HP:085659528698<br /><br /><b>Cabang</b> <b>Tasikmalaya<br /></b>Jl. Raya Garut-Tasikmalaya KM 2<br />Kp. Tagog RT 10/03 No 109<br />Kec. Salawu Tasikmalaya Jawa Barat<br />Ketua : Bp. Ishak Suhendra Telp. (0256) 547925 HP: 0816 4214258<br style=""> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br style=""> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"> </p><p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Cabsus. Paksikaton Alun-alun Selatan <br style=""> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br style=""> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText">Gamping<br style=""> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br style=""> <!--[endif]--></p> <p class="MsoBodyText">Taman Siswa<br style=""> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br style=""> <!--[endif]--></p> <p class="MsoBodyText">Yogya Barat<br /><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Cabang Wonosari, Gunungkidul<br /></span></b><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">d.a Bpk SUTO NURCAHYO<br />Jln. Gereja no.4b, Purbosari, Wonosari, GK<br />Telp. (0274) 391265<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";"><br /><b>Cabang Magelang<br /></b>Anak cabang Secang<br />Diwak Pirikan Secang<br />Ketua : Bp. Zaenuddin Telp. HP 08122759370<br /><span style=""> </span><br /><b>Cabang Surakarta<br /></b>sekretariat: jalan srigunting IV gremet, surakarta<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Tempat latihan : sebelah barat stadion manahan (dekat velodrom)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">hari rabu dan sabtu pukul 16.00 - 18.00<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">ketua : bp. Nugroho Sinung<o:p></o:p></span></p> <span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">no telp. 0271 723835, 081329339332<br /><br /></span> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Cabang Bontang<br /></span></b><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Hari : Minggu malam (malam senin), jam 08.00 wita.<br /></span><tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">tempat latihan kami di lapangan Tinju Loktuan</span></tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Ketua: Bpk.H.M.Mucthar Jl. Slamet Riyadi No.28 RT.43 </span><tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Loktuan Bontang Kaltim</span></tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";"> (Belakang Muchtar ).<br />Contact Person : M. Sueb 0548-5116088 / </span><tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">0811583812, Bpk.Mucthar ( 081347663165 )</span></tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";"><br /><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <b><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Cabang Pontianak<br /></span></b><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Tempat : Rumah Bp. Sarwono<br /><br /></span> <h4><tt><span style="font-family: "Century Gothic";">Cabang lampung<o:p></o:p></span></tt></h4> <p class="MsoNormal"><tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Alamat Sekretariat:<o:p></o:p></span></tt></p> <p class="MsoNormal"><tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">PT. Great Giant Pineapple <o:p></o:p></span></tt></p> <p class="MsoNormal"><tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Jalan Raya Menggala KM 77 <o:p></o:p></span></tt></p> <p class="MsoNormal"><tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Terbanggi Besar Lampung Tengah <o:p></o:p></span></tt></p> <p class="MsoNormal"><tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Telp. 0725) 571001 ext.3811 dan 3010 <o:p></o:p></span></tt></p> <p class="MsoNormal"><tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Ketua Umum Bp. Letkol Inf.(Purn)Koesno<o:p></o:p></span></tt></p> <tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Ketua harian Bp. Drs. Adi Dharma, Ak.</span></tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";"><br /></span><tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">adapun tempat-tempat latihannya :</span></tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";"><br /></span><tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">1. Lapangan Central PT.GGP Terbanggi Besar.</span></tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";"><br /></span><tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">2. Lapangan Divisi III Gunung Madu Plantation</span></tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";"><br /></span><tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">3. Proyek Bandung lampung Tengah</span></tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";"><br /></span><tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">4. Lapangan PROKIMAL lampung Utara</span></tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";"><br /></span><tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Adapun telp. yang dapat dihubungi. Bhayu SA. 08127913314</span></tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";"><br /></span><tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Bp. Adi Dharma 0812 720 8998<br /><br /></span></tt> <h2><span style="font-size: 11pt; text-decoration: none;">Cabang Singapura<o:p></o:p></span></h2> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">467 Tampines St 44, #03-134<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Singapore 520467<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Tel(rmh): 65-6588 1617<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Hp: 65-9824 9003<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Ctc : Hasan Ishak<o:p></o:p></span></p> <br /> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";">Cabang Netherland</span></b><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";"><br />tempat diskusi dan sekretariat:<br />D.S. Kristanto<br />Wisseloord 113<br />1106 MA Amsterdam<br />+31-20-6979094<br /><br />SH.Liem (Hans Mukarno)<br />Ladogameerhof 96<br />1060 PJ Amsterdam<br />+31-20-6670776<br />+31 -6 –33216088<o:p></o:p></span></p> <br /><p class="MsoNormal"><br /><tt><span style="font-size: 11pt; font-family: "Century Gothic";"><o:p></o:p></span></tt></p>PPS PANCA DAYAhttp://www.blogger.com/profile/18217818561416113546noreply@blogger.com29tag:blogger.com,1999:blog-6218224779708159930.post-38826150978167926162007-06-04T00:07:00.000-07:002007-06-04T01:41:11.229-07:00CITRA MANUSIA PANCA DAYA<ol><li><span style="font-size:100%;"><span style="font-weight: bold;">Pengamal dan Pengaman Pancasila</span></span></li><li><span style="font-size:100%;"><span style="font-weight: bold;">Penegak Kebenaran dan Keadilan</span></span></li><li><span style="font-size:100%;"><span style="font-weight: bold;">Menjunjung tinggi dan mengembangkan rasa kasih sayang terhadap sesama makhluk Tuhan</span></span></li><li><span style="font-size:100%;"><span style="font-weight: bold;">Konsekuen dalam satunya kata dan perbuatan</span></span></li><li><span style="font-size:100%;"><span style="font-weight: bold;">Rendah hati, sopan santun, dan sabar</span></span></li><li><span style="font-size:100%;"><span style="font-weight: bold;">Mampu menjadi panutan bagi lingkungannya</span></span></li><li><span style="font-size:100%;"><span style="font-weight: bold;">Tekun dalam menuntut ilmu pengetahuan demi peningkatan harkat dan martabat bangsa<br /></span></span></li></ol>PPS PANCA DAYAhttp://www.blogger.com/profile/18217818561416113546noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6218224779708159930.post-26366173756742627912007-06-03T23:43:00.001-07:002007-06-04T01:07:18.826-07:00Mengenal PPS Panca Daya<p:colorscheme style="font-family: trebuchet ms;" colors="#ffffff,#000000,#808080,#000000,#00cc99,#3333cc,#ccccff,#b2b2b2"> </p:colorscheme><div style="font-family: trebuchet ms;" shape="_x0000_s1026" class="O"> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><b>Pendahuluan</b></span><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style="">Dalam usianya yang relatif muda, PPS. Panca Daya telah mengembangkan sayapnya hampir<br />ke seluruh pelosok tanah air yang kita cintai ini. Sebagian besar dari para ikhwan hanya tertarik<br />pada tenaga dalam untuk kepentingan beladiri semata. Padahal tenaga dalam yang kita manfaat-<br />kan adalah perwujudan dari kenyataan </span></nobr><span style="">bahwa </span><span style=""><b>manusia sesungguhnya tiada daya dan tiada upaya, melainkan hanya bersandar pada kekuasaan Tuhan yang tiada batas</b></span><span style="">. Maka kita sebut Tenaga Dalam Sejati. Tenaga ini bisa dipergunakan untuk mencukupi berbagai keperluan yang meliputi segenap seluk-beluk hidup. Singkat kata, diperlukan untuk mencapai sukses dalam hidup di dunia dan akhirat, apa pun profesi seseorang di tengah-tengah masyarakat.<br /><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><b>Tujuan didirikan PPS. Panca Daya</b></span><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style="">PPS. Panca Daya didirikan di Depok (Jawa Barat) pada tanggal 1 November tahun 1989,<br />dengan tujuan: </span></nobr></div> <div style=""><span style="">1. Untuk ikut serta memasyarakatkan olahraga dan<span style=""> </span>mengolahragakan masyarakat, </span></div> <div style=""><span style="">2. Untuk ikut serta melestarikan dan mengembangkan<span style=""> </span>kebudayaan asli bangsa sendiri, khususnya Seni Beladiri Pencak Silat, termasuk nilai-nilai luhur yang<span style=""> </span>terdapat di dalamnya, dan<br />3. Untuk ikut membentuk manusia Indonesia seutuhnya<span style=""> </span>berdasarkan PANCASILA dan UUD<span style=""> </span>1945. </span></div> <div style=""><span style=""> </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><b><span style=""> </span><br />Aktivitas PPS. Panca Daya</b></span><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><span style="width: 14.06%;"> </span>Manusia terdiri dari jiwa dan raga, dua sisi dari hidup manusia yang saling menggenapi. Masing-masing mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, tetapi keduanya juga membutuhkan pegangan untuk kepentingan bersama, yaitu agar keduanya tetap bersatu setidak-tidaknya selama mungkin, sehingga dapat memperpanjang usia dan membuat diri awet muda. Oleh karena itu, di samping berolahraga kita pun berolah jiwa. Secara umum yang termasuk olah jiwa adalah:<br /></span><p:colorscheme colors="#ffffff,#000000,#808080,#000000,#00cc99,#3333cc,#ccccff,#b2b2b2"></p:colorscheme><div shape="_x0000_s1026" class="O"> <div style=""><span style="">1. <b>Olah Cipta (logika)</b></span><span style=""><span style=""> </span>: hal ini diperlukan untuk mem<span style=""></span>bedakan antara yang benar dan yang salah, </span></div> <div style=""><span style="">2. </span><span style=""><b>Olah Rasa (estetika)</b></span><span style=""> : hal ini diperlukan untuk mem<span style=""></span>bedakan antara yang indah dan yang buruk, </span></div> <div style=""><span style="">3. </span><span style=""><b>Olah Karsa (etika)</b></span><span style=""><span style=""> </span>: hal ini diperlukan untuk mem<span style=""></span>bedakan antara yang baik dan yang jahat. </span></div> <div style=""><span style=""><span style=""> </span> </span></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Ketiganya diperlukan untuk mengerti cara berpikir yang korek, untuk membentuk akhlak yang tinggi, dan untuk membangun kepribadian yang kuat, sehingga tidak mudah hanyut terbawa oleh arus globalisasi. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Namun, kita tidak boleh berhenti di situ saja. Sesuatunya hanya diperlukan sebagai persiapan </span><span style=""><b>(pra-conditioning)</b></span><span style=""> untuk dapat </span><span style=""><b>mengerti</b></span><span style=""> </span><span style=""><b>azas dan tujuan hidup</b></span><span style="">. Dasarnya adalah iman, karena manusia dan hidupnya tidak mungkin dapat dipisahkan dengan adaNya dan keberadaan Tuhan dalam tatanan hidupNya. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><b><br />Perihal iman</b></span><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style="">Secara umum iman artinya percaya, tetapi kita tidak percaya kepada sesuatu yang absurd. Kita hanya percaya kepada sesuatu yang mungkin. Jadi iman itu harus berdasar, sehingga dapat dipertanggung-jawabkan baik terhadap sesama manusia maupun Tuhan. Iman sifatnya metarasional. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Iman itu harus berbuah dan buahnya harus dapat dipetik dan dinikmati sekarang juga selagi hayat masih dikandung badan. Bila iman kita berbuah, itu dapat dijadikan tanda bahwa iman kita betul dan amal kita diterima oleh Tuhan. Iman yang tidak berbuah adalah iman yang mati. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style="">Iman harus disertai dengan ilmunya. Ilmu harus diamalkan. Jadi </span><span style=""><b>iman, ilmu, dan amal harus berjalan setapak</b></span><span style="">. Hanya iman demikian itulah yang dapat berbuah! </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Untuk keperluan tersebut harus diperhatikan firmanNya yang mengatakan, bahwa </span><span style=""><b>tidak seorang pun beriman, kecuali dengan ijin Allah</b></span><span style="">. Nah, sudahkah kita beriman seijin Allah? Lalu bagaimanakah iman seijin Allah itu? </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Untuk mengerti hal tersebut, kita harus mem-perhatikan pula firmanNya yang lain. Dalam firmanNya yang lain dikatakan, bahwa </span><span style=""><b>Tuhan tidak akan mem-biarkan seorang beriman sesukanya sendiri</b></span><span style="">. Itu berarti, bahwa telah </span><span style=""><b>ada aturan yang telah dite-tapkan olehNya</b></span><span style=""> untuk ditaati, agar imannya berbuah! </span></div> </div><br /><p:colorscheme colors="#ffffff,#000000,#808080,#000000,#00cc99,#3333cc,#ccccff,#b2b2b2"> </p:colorscheme><div shape="_x0000_s1026" class="O"> <div style="text-align: justify;"><span style="">Aturan tersebut adalah aturan hidup. </span><span style="">Hidup sifatnya menjadikan. Yang dijadikan adalah apa yang menjadi cita-cita kita, suatu ideal, atau apa pun yang menjadi tujuan perbuatan. Maka aturan hidup yang telah ditetapkan olehNya itu kita namakan</span><span style=""><b> Aturan Kejadian</b></span><span style="">. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><b> </b></span><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><b><br />Iradat (kehendak) Tuhan itu tunggal</b></span><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style="">Iradat Tuhan ialah agar manusia, siapa pun dia, dalam menjalankan dharmanya hidup, mentaati Aturan Kejadian sebagai aturan hidup yang telah ditetapkan olehNya. Menjalankan iradatNya itu disebut mengabdi (beribadat). Dengan menjalankan iradatNya seseorang akan disertai oleh kodrat (kekuasaan)Nya. Adapun yang mewujudkan kodratNya adalah daya yang menjadikan jagad raya ini. Ia menjadikan dari tidak ada menjadi ada, dalam arti bahwa yang semula baru berupa ide, sesuatu yang abstrak, kemudian menjadi sesuatu yang kongkrit. Maka kita namakan daya tersebut </span><span style=""><b>Daya Menjadikan Ex Nihilo. Inilah yang di PPS. Panca Daya kita angkat sebagai Tenaga Dalam Sejati</b></span><span style="">. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><b><br />Tenaga tersebut sudah ada pada diri setiap manusia semenjak lahir</b></span><span style="">. Tenaga itulah yang menjadikan pada awal mulanya, kemudian mempertahankan adanya, menjaga keutuhannya, dan bahkan mencukupi segala kebutuhan hidupnya. </span><span style=""><b>Namun kebanyakan dari manusia tidak mengetahuinya. Maka kebanyakan juga tidak dapat memanfaatkannya</b></span><span style="">. Keadaannya masih laten. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Padahal tenaga tersebut disediakan bagi manusia untuk dimanfaatkan sebagai kemenangan yang dijanjikan oleh Tuhan. Jadi sesuatunya ada kaitan dengan ikatan janji antara manusia dengan Tuhan. Aturan Kejadian itulah yang dijadikan ikatan janji antara keduanya. Di satu pihak Tuhan akan memerintah dengan berpegang teguh para aturan tersebut. Di lain pihak, manusia akan mengabdi kepadaNya dengan mengikuti aturan yang sama. </span><span style=""><b>Apabila manusia memenuhi janjinya, yaitu melaksanakan Aturan Kejadian sebagai aturan hidup yang telah ditetapkan olehNya, ia dijadikan khalifah di muka bumi dan diberi hak untuk menggunakan tenaga dalam sejati dalam memenuhi amanatNya</b></span><span style="">. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><b><br />Fungsi aturan kejadian</b></span><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style="">Aturan Kejadian itu tiada berubah-ubah (kekal). </span><span style=""><b>Sesuatu yang kekal sifatnya selalu rohaniah, universal, dan mutlak</b></span><span style="">. Berpegang pada Aturan Kejadian tersebut, Tuhan menjadikan tiap sesuatu dengan bertolak pada suatu titik yang sama. Setelah segala sesuatu terjadi, yang dalam keseluruhannya disebut </span><span style="">jagad raya ini, semuanya dikendalikan dari titik yang sama pula. Itu berarti, bahwa </span><span style=""><b>persatuan dan kesatuan merupakan hukum fundamental dalam hidup</b></span><span style="">.</span><p:colorscheme colors="#ffffff,#000000,#808080,#000000,#00cc99,#3333cc,#ccccff,#b2b2b2"> </p:colorscheme><div shape="_x0000_s1026" class="O"> <div style="text-align: justify;"><span style=""></span><span style=""> </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Berdasarkan aturan itu juga, Tuhan menjadikan berbagai jenis mahkluk dengan bentuk beraneka ragam, tetapi yang berlaku adalah prinsip BHINEKA TUNGGAL IKA. Bentuk yang berlainan tidak dimaksud untuk memisahkan, tetapi untuk membedakan, sehingga terdapat pemandangan bagaikan warna-warni bunga yang menghiasi sebuah taman. Segala sesuatu disusun dalam urutan hierarkis yang tepat, sehingga terdapat harmoni. Tuhan menciptakan berbagai agama tentunya juga dengan maksud yang sama, maka menggalang dan memelihara kerukunan antarumat beragama menjadi keharusan dalam kita menjalankan Aturan Kejadian sebagai aturan yang telah ditetapkan olehNya.</span><span style=""><br /><br /></span><span style="">Semua mahkluk ciptaan </span><span style="">Tuhan tunduk kepada satu</span><span style=""></span><span style=""> titik (lihat gambar). Hal</span><span style=""> tersebut menunjukkan</span><span style=""> Bahwa Allah yang satu itu</span><span style=""> adalah Tuhan untuk semua</span><span style=""> makhluk ciptaanNya, dan</span><span style=""> khususnya bagi manusia</span><span style=""> siapa pun dia dan apa pun</span><span style=""> agama yang dianutnya.</span><span style=""> Itulah kenyataan prinsip</span><span style=""> meng-Esakan Tuhan, yang</span><span style=""> terpancang sebagai Sila I pada PANCASILA atau TAUHID sebagai tujuan setiap agama wahyu. </span><span style=""><b>Jadi</b></span><span style=""> </span><span style=""><b>prinsip meng-Esakan Tuhan atau TAUHID itu tidak cukup hanya diucap saja, tetapi harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari berupa persatuan dan kesatuan di antara sesama manusia, siapa pun dia dan apa pun agama yang dianutnya</b></span><span style="">. Fungsi Aturan Kejadian adalah utnuk mewujudkan TAUHID! </span></div> <div style="text-align: right;"><nobr><span style=""><span style=""> <br /></span></span></nobr></div><div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><b>Jalannya kodrat</b></span><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style="">Tuhan menjadikan berdasarkan kasih. Kasih mempunyai daya tarik. Karena adanya daya tarik dari awal kejadian, maka semua gerak yang ada di alam semesta ini berjalan melingkar. Gerak melingkar ini tidak akan berhenti berjalan sebelum akhirnya kembali bertemu dengan awalnya. Kenyataan ini yang melahirkan pengertian Ya Awal Ya Akhir. Setelah Awal dan Akhir bertemu, maka daya menjadikan kemudian meluncur ke dalam dan menjadi titik tengah dari lingkaran yang telah dibuatnya. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Dengan demikian, kita tahu bahwa jalannya kodrat merupakan gerak melingkar mencari titik tengah (</span><span style=""><b>gerak sentripetal</b></span><span style="">), yang mempunyai sifat mempersatu. Dengan adanya gerak sentripetal tersebut, maka daya tarik yang memencar dari awal kejadian berkembang menjadi lima daya, yaitu:<br /></span><p:colorscheme colors="#ffffff,#000000,#808080,#000000,#00cc99,#3333cc,#ccccff,#b2b2b2"> </p:colorscheme><div shape="_x0000_s1026" class="O"> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><b>1. Daya Umum</b></span><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><b>2. Daya Tolak</b></span><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><b>3. Daya Tarik</b></span><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><b>4. Daya Sirep/merobohkan, dan</b></span><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><b>5. Daya Angkat </b></span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><b><br />Kenyataan inilah yang mengilhami jatidiri PPS. Panca Daya dan sekaligus melahirkan lima jurus dasar yang menjadi ciri khasnya!</b></span><span style=""> </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Setiap lingkaran yang telah dibuatnya menggambarkan suatu kejadian, termasuk kejadian manusia, baik selaku individu maupun dalam keseluruhan sebagai umat manusia. Setiap sesuatu dijadikan dengan bertolak dari titik yang sama. Maka keseluruhan pun dijadikan dari titik itu pula. Titik tersebut dinamakan awal (benih) segala kejadian. Awal segala kejadian itu kemudian menjadi titik tengah dari tiap lingkaran. Titik tengah itu pada manusia selaku individu adanya di kedalaman diri sendiri. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Dari titik tengah itulah tiap sesuatu, termasuk manusia selaku individu dipertahankan adanya, dijaga keutuhannya, dan dicukupi segala kebutuhannya. Kenyataan demikian itu akan terus berlangsung, asalkan tidak dirusak oleh pikiran manusia yang tidak sejalan dengan iradat dan kodratNya. </span><span style=""><b>Pikiran, perasaan, kata-kata, dan perilaku yang mengandung benih perpecahan, merusak persatuan dan kesatuan, bertentangan dengan jalannya kodrat serta menyalahi TAUHID (</b></span><span style=""><b><i>Oneness</i></b></span><span style="">). </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Perlu diperhatikan, bahwa </span><span style=""><b>melalui Aturan Kejadian Tuhan mempunyai rencana yang indah dan sempurna demi kepentingan umat manusia</b></span><span style="">. Apabila kita bertekad untuk melaksanakan Aturan Kejadian sebagai aturan hidup yang telah ditetapkan oleh Tuhan, maka pikiran-pikiran benci, iri, dengki, buruk sangka, dendam, ria, sombong, dan lain-lain serupa yang tidak sejalan dengan rencana Tuhan tidak boleh ada. Akan tetapi apabila pikiran-pikiran negatif semacam itu masih ada, kemungkinan besar seseorang akan kehilangan perlindungan dari Tuhan yang berarti tenaga dalam sejatinya tidak akan berfungsi sebagaimana diharapkan pada saat diperlukan. Maka dalam hal kegagalan, tidak seorang pun yang dapat disalahkan, kecuali diri sendiri. Adapun usaha terbaik adalah dengan jalan introspeksi! </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> <span style=""> </span> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><b><br />Tuhan tidak mengenal diskriminasi</b></span><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><span style="width: 98.12%;"> </span> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style="">Berasal dari ide Tuhan, Aturan Kejadian itu hidup, menghidupkan (membuat hidup), dan menghidupi (mencukupi segala kebutuhan hidup). Maka kita tidak dapat hidup dari makanan jasmani saja, tetapi terutama dari firman-firmanNya. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Aturan Kejadian<span style=""> </span>berlaku bagi Tuhan maupun bagi manusia. Ditinjau dari sudut<span style=""> </span>manusia, ia mengabdi. Manusia<span style=""> </span>diciptakan<span style=""> </span>untuk<span style=""> </span>mengabdi<span style=""> </span>semata-mata,</span><p:colorscheme colors="#ffffff,#000000,#808080,#000000,#00cc99,#3333cc,#ccccff,#b2b2b2"></p:colorscheme> <span style="">oleh karena itu maka segenap hidup manusia harus diabdikan kepadaNya. Hal ini hanya bisa terwujud, bila seseorang<span style=""> </span>berpegang teguh pada Aturan Kejadian tersebut dalam menjalankan dharmanya hidup. Dalam hal ini, kita mengabdi kepadaNya, tetapi sasaran pengabdiannya adalah masyarakat dan alam sekitarnya. </span><div shape="_x0000_s1026" class="O"> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Maka </span><span style=""><b>setiap anggota PPS. Panca Daya harus mempunyai kepedulian sosial yang besar</b></span><span style="">. Itulah sebabnya, maka setiap kali kita memperingati ulang tahun organisasi, selalu diadakan kegiatan bhakti sosial berupa pembersihan lingkungan, donor darah, serta memberi santunan fakir miskin melalui sejumlah panti asuhan, yang disaksikan oleh Departemen Sosial setempat, dan pengobatan cuma-cuma secara massal. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Di Depok (Jawa Barat), tempat lahirnya PPS. Panca Daya didirikan Taman Kanak-kanak untuk menampung bagi yang orang tuanya tidak mampu menyekolahkan anaknya, dengan sistem anak angkat yang bapak asuhnya diambil dari sejumlah anggota yang mampu, bersedia, dan tertarik untuk membantu. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Manusia, siapa pun dia dan apa pun agamanya dijadikan berdasarkan peraturan yang sama dan dibekali dengan perlengkapan yang sama pula, diperlakukan berdasarkan hukum-hukum yang sama, serta diberi kesempatan yang sama pula. Jadi Tuhan tidak mengenal diskriminasi. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Mengingat akan hal-hal telah diuraikan di muka, maka Aturan Kejadian mengandung persamaan dan pemerataan. Ia menunjukkan adanya kebenaran hakiki. Akibat adanya kebenaran hakiki disebut Keadilan. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><span style="width: 98.12%;"> </span> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Tuhan menjadikan berdasarkan kasih. Kasih sifatnya memberi demi yang dikasihinya. Orang yang memberi akan menerima. Semakin banyak orang memberi, semakin banyak ia akan menerima, untuk itu disarankan supaya lebih banyak memberi.<br /><br /></span><p:colorscheme colors="#ffffff,#000000,#808080,#000000,#00cc99,#3333cc,#ccccff,#b2b2b2"> </p:colorscheme><div shape="_x0000_s1026" class="O"> <div style="text-align: justify;"><span style="">Mengikuti Aturan Kejadian berarti menerapkan kasih. Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Maka yang kaya harus membantu yang masih dalam kekurangan, yang kuat menolong yang lemah, yang telah memperoleh penerangan batin memberi penyuluhan kepada mereka yang masih dalam kegelapan jiwa. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Memberi itu tidak harus berupa materi. Senyum manis pun merupakan pemberian yang cukup berharga bagi orang yang membutuhkannya. Jadi semiskin-miskinnya seseorang selalu ada saja yang dapat diberikan. Setidak-tidaknya doa! Setiap kali kita menerima, apa pun rupa, warna, wujud, dan namanya, wajib dibalas, paling tidak dengan doa. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><span style="width: 98.12%;"> </span> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Orang yang memberi adalah orang yang mempunyai kelebihan dalam hal tertentu. Tidak seorang pun akan menjadi miskin karena memberi. Menurut hukumnya, apa pun yang diberikan kepada orang lain, pasti akan kembali lagi modal dan bunganya kepada sumbernya. Contoh-contoh berikut di bawah ini kiranya dapat meyakinkan akan kebenarannya! </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><span style="width: 98.12%;"> </span> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Kalau kita melempar sebuah batu ke dalam kolam, maka sentuhan batu dengan air akan menimbulkan gelombang yang senantiasa membesar dan membesar dan pada suatu waktu akan terdapat titik balik. Tenaga yang sama akan kembali lagi ke titik di mana batu tadi terjatuh. Jadi kalau kita mengirimkan pikiran pikiran yang indah dan penuh kasih ke seluruh alam semesta, pada suatu saat setelah singgah di mana-mana pasti akan kembali lagi kepada kita berlipat ganda. Apakah itu mengenai hal-hal yang positif maupun negatif. Hukumnya sama! </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style="">Contoh lain, </span><span style=""><b>sumur yang sering ditimba, airnya bukan mengering, tetapi sumbernya bertambah besar dan airnya bahkan semakin melimpah</b></span><span style="">. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Karena Tuhan menjadikan tiap sesuatu berdasarkan kasih, maka sekalipun kita bergerak di bidang beladiri, motto perguruan kita adalah: </span><span style=""><b>“Aku Selamat, Orang Lain pun Selamat</b></span><span style="">”. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style="">Dengan mengerti, menguasai dan mewujudkan Aturan Kejadian dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menghadirkan Tuhan di tengah-tengah kita dalam wajah </span><span style=""><b>HIDUP, KEBENARAN, KASIH</b></span><span style="">. Maka Hidup, Kebenaran, Kasih kita angkat sebagai salam perguruan. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><span style=""> </span> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><b><br />Aturan Kejadian dinyatakan sebagai jalan yang lurus oleh Tuhan </b></span></nobr></div> </div><p:colorscheme colors="#ffffff,#000000,#808080,#000000,#00cc99,#3333cc,#ccccff,#b2b2b2"></p:colorscheme> <span style="">Apabila kita menarik sejumlah garis di antara dua titik, maka hanya akan terdapat satu garis yang lurus. Garis-garis yang lain adalah bengkok. Itu berarti bahwa jalan yang lurus itu tunggal. Apabila kita bepergian dari satu tempat ke lain tempat, jalan lurus adalah jalan yang terpendek, sehingga dapat menyingkat waktu, menghemat tenaga dan biaya. </span><div shape="_x0000_s1026" class="O"> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Hidup manusia diibaratkan suatu perjalanan, mengapa demikian? Karena sejak Adam manusia sudah meninggalkan<span style=""> </span>(wilayah kekuasaan/ pemerintahan) Tuhan dan berkelana sebagai musafir di negeri asing. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Sesungguhnya pernyataan-pernyataan demikian itu hanya merupakan suatu perumpamaan. Jadi kita harus </span><span style=""><b>menemukan arti yang tersirat </b></span><span style="">(mutasyabiat). Namun, pada umumnya diterima menurut arti tersurat (muhkamat), seolah-olah perjalanan tersebut terjadi dari satu tempat ke tempat yang lain. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Pikiran yang menggambarkan perjalanan tersebut seolah-olah berlangsung dari satu tempat ke lain tempat, termasuk pikiran duniawi (</span><span style=""><b><i>mortal mind</i></b></span><span style="">). Dalam hal ini pikiran hanya bergerak sebatas ruang<span style=""> </span>waktu. Dunianya disebut dunia yang fana atau dunia kesementaraan. Dunia ini pula yang dilukiskan sebagai negeri asing, sedangkan mereka yang hidup di dalamnya digambarkan sebagai musafir. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Seorang musafir adalah ia yang meninggalkan kampung halaman sendiri dengan merantau di negeri orang lain dan pada suatu waktu tentu akan rindu serta pulang ke kampung halamannya sendiri. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Dalam pengertian Ketuhanan Yang Maha Esa, kembali ke kampung halaman sendiri maksudnya </span><span style=""><b>kembali ke wilayah kekuasaan/pemerintahan Tuhan</b></span><span style="">, yang sejak Adam sudah ditinggalkannya. </span><span style=""><b>Meninggalkan wilayah kekuasaan/pemerintahan Tuhan itu sama halnya dengan meninggalkan Tuhan. Itu sebabnya, maka harus kembali kepadaNya</b></span><span style="">. Apabila dikaji lebih lanjut, hal itu berarti, bahwa sejak peristiwa tersebut manusia kemudian hidup terpisah dari Tuhan (</span><span style=""><b><i>apart from God</i></b></span><span style="">). Ada jarak yang memisahkan keduanya. Kenyataan ini membuat manusia hanya beriman dari jauh tanpa menerima janji Allah. Selanjutnya manusia hidup dengan bersandar pada kesanggupan dan kemampuan sendiri yang terbatas. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Kita tahu bahwa Aturan Kejadianlah yang dijadikan ikatan janji antara manusia dengan Tuhan dan yang berlaku di wilayah kekuasaan/pemerintahan Tuhan. Maka aturan itulah yang oleh Tuhan diperintah memelihara sebaik-baiknya sebagai tali Allah atau tali silaturakhmi denganNya, tali persaudaraan/perdamaian</span><span style=""> antar sesama makhluk pada umumnya dan antara sesama manusia khususnya.</span></div> </div> <p:colorscheme colors="#ffffff,#000000,#808080,#000000,#00cc99,#3333cc,#ccccff,#b2b2b2"> </p:colorscheme><div shape="_x0000_s1026" class="O"> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Jadi dengan mengikuti aturan tersebut secara konsekuen sebagai aturan hidup yang telah ditetapkan oleh Tuhan, kita memenuhi janji terhadapNya. Oleh karena itu, kita berhak untuk memperoleh kemenangan yang telah dijanjikan olehNya. Artinya kita berhak untuk menggunakan tenaga dalam sejati untuk memperoleh sukses dalam hidup, apa pun profesinya kita masing-masing di tengah-tengah masyarakat. Kesehatan kita akan dipelihara, keselamatan kita dilindungi, dan segala kebutuhan hidup kita dijamin oleh Tuhan. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><b><br />Tenaga dalam sejati itu menembus ruang dan waktu. Maka dengan melaksanakan aturan tersebut kita tumbuh di atas hidup yang konvensional dan kembali di bawah naungan pemerintahan Tuhan</b></span><span style="">. Dengan itu kita kembali sebagaimana kita dijadikan pada mulanya. Dengan kata lain, </span><span style=""><b>kita kembali kepada fitrah kita sebagai manusia</b></span><span style="">. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><b> </b></span><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><b><br />Aturan Kejadian yang oleh Tuhan dinyatakan sebagai jalan yang lurus, mengarahkan iman agar seseorang tidak sesat jalan. Dengan itu ia beriman seijin Allah</b></span><span style="">. Apabila sebelumnya bersandar pada kesanggupan dan kemampuan diri sendiri yang terbatas, kemudian ia bersandar pada kekuasaan Tuhan yang tiada batas. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Kenyataan demikian itu akan meningkatkan kapasitas, kreativitas, dan produktivitas seseorang, sehingga diharapkan dapat menghasilkan karya-karya yang berguna bagi kepentingan umat manusia. Menurut seorang yang berkompeten di bidangnya dikatakan, bahwa sekarang ini orang pada umumnya menggunakan 5% dari potensi yang ada pada dirinya, sedangkan seorang yang paling jenius tidak lebih dari 15%. Sekalipun demikian, manusia sudah dapat menggunakan teknologi yang canggih. Dengan meningkatnya kapasitas yang tersedia dalam diri, berkat bimbingan Allah seseorang akan dapat menghasilkan karya-karya yang lebih canggih dan manusiawi. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><b><br />Itulah hakekat hijrah, seorang berhijrah kepada Tuhan! Ia tidak lagi hanya sekedar beriman, tetapi ia beriman dan berpindah</b></span><span style="">.<br /><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style="">Pandangan hidup manusia pada umumnya hanya mengandalkan interpretasi sendiri secara kolektif yang disebut paham. Paham inilah yang membuat manusia hidup bergolong-golongan, di mana setiap golongan menganggap benar hanya yang ada pada golongan masing-masing. Paham (isme) inilah yang membuat </span><span style="">agama yang sama terpecah belah dalam berbagai paham atau sekte-sekte tertentu.</span><p:colorscheme colors="#ffffff,#000000,#808080,#000000,#00cc99,#3333cc,#ccccff,#b2b2b2"> </p:colorscheme><div shape="_x0000_s1026" class="O"> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><b><br />Aturan Kejadian itu kekal dan universal</b></span><span style="">. Jadi seorang berpegang teguh pada aturan tersebut pasti merubah pola berpikirnya dan oleh karena itu juga pandangan hidupnya, dari yang </span><span style=""><b>individual ke universal</b></span><span style="">. Sikap jiwanya pun berubah dari yang </span><span style=""><b>egoistis ke altruistis</b></span><span style="">. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><b><br />Kesimpulan </b></span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><b> </b></span><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style="">Manusia terdiri dari jiwa dan raga, tetapi </span><span style=""><b>jiwalah yang menjadi sumber dari segala<br />kegiatan. </b></span></nobr><span style="">Ajaran yang disampaikan di PPS. Panca Daya berkisar pada </span><span style=""><b>Aturan Kejadian sebagai aturan hidup yang telah ditetapkan oleh Allah. Sifatnya Rohaniah, Kekal, Universal, dan Mutlak</b></span><span style="">. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><br />Melalui Aturan Kejadian Tuhan mempunyai rencana yang indah dan sempurna demi kepentingan<br />umat manusia.<br /></span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Fungsi Aturan Kejadian adalah alat untuk</span><span style=""><b> mewujudkan Tauhid, yaitu untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari antar sesama manusia, siapa pun dia dan apa pun agama yang dianutnya.</b></span><span style=""> </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Aturan Kejadian tidak ada habis-habisnya untuk digali untuk menemukan nilai-nilai baru dalam hidup sebagai pengisi jiwa dan untuk diwujudkan dalam menjalankan dharmanya hidup. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style="">Mengingat akan hal tersebut di atas, dengan </span><span style=""><b>mengerti, mengusai dan mewujudkan Aturan Kejadian dalam kehidupan sehari-hari maka</b></span><span style="">: </span></div> <div style="text-align: justify;"><span style="">1. Hubungan kita dengan Tuhan tidak akan pernah terputus untuk selama-lamanya. Kenyataan ini penting sekali, karena saat-saat di mana hubungan itu terputus adalah saat-saat yang berbahaya, karena kita akan kehilangan hak perlindungan dan jaminan dariNya. </span></div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> <p:colorscheme colors="#ffffff,#000000,#808080,#000000,#00cc99,#3333cc,#ccccff,#b2b2b2"> </p:colorscheme><div shape="_x0000_s1026" class="O"> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style="">2. Kita dijadikan partner Allah untuk ikut membangun <span style=""></span>dunia. </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style="">3. Kita ikut menciptakan perdamaian di muka bumi. </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Sejak jaman Renaisans orang barat sudah mulai mengembangkan ilmu pengetahuan berdasarkan visi sekuler. Kesementaraan/perubahan dianggap sebagai satu-satunya azas kemenjadian. Kenyataan inilah yang melahirkan ilmu pengetahuan yang berkotak-kotak. Ada unsur yang terlupakan. Ilmu pengetahuan kehilangan jangkarnya pada Yang Mutlak. Apabila kenyataan tersebut kita biarkan terus berlangsung, bukan tidak mungkin bahwa </span><span style=""><b>teknologi yang canggih akhirnya akan menjadi bumerang yang akan menghancurkan umat manusia sendiri</b></span><span style="">. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><br />Perubahan adalah ciri dari kemajuan. Namun, perubahan-perubahan yang kini sedang berlangsung<span style=""> </span>hanyalah terjadi di permukaan saja. Sedangkan </span><span style=""><b>bidang kejiwaan sedikit pun belum pernah mendapatkan sentuhan yang berarti</b></span><span style="">. Jadi kemajuan yang ada sekarang sebenarnya timpang. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><span style=""><b><br />Hanya Aturan Kejadian sebagai aturan yang telah ditetapkan oleh Tuhan yang dapat membuat keadaan Selaras, Serasi, dan Seimbang</b></span><span style="">. Pikiran tidak lagi bertolak pada hal-hal yang sudah ada, tetapi pada </span><span style=""><b>awal segala kejadian (</b></span><span style=""><b><i>Womb of all creation</i></b></span><span style=""><b>).</b></span><span style=""> Dengan itu kita membuat perubahan yang mendasar dalam pola berpikir kita. Kenyataan ini selain meningkatkan potensi manusia, juga melibatkan Tuhan dalam segala perbuatan, sehingga diharapkan dapat menghasilkan karya-karya yang diridhoi olehNya dan khususnya bagi para sarjana diharapkan menghasilkan penemuan-penemuan baru di bidangnya masing-masing. </span></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""> </span></nobr></div> <div style="text-align: justify;"><nobr><span style=""><br />Demikian untuk menjadi perhatian adanya! </span></nobr></div> </div><br /></div> </div> </div> </div><br /></div> </div>PPS PANCA DAYAhttp://www.blogger.com/profile/18217818561416113546noreply@blogger.com9